mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Thursday, September 20, 2012

Bangun Bisnis MLM Syariah dengan Semangat Kebersamaan

Saat ini, perusahaan berbasis sistem pemasaran berjenjang (multi level marketing/MLM) PT K-Link Indonesia memiliki 2 juta anggota/usahawan dengan omzet hampir Rp 1 triliun per tahun.
Sejak beroperasi di Indonesia pada 2002, bisnis MLM produk herbal berupa suplemen makanan dan minuman K-Link terus berkembang. Anggota atau yang biasa disebut usahawan K-Link berhasil membangun bisnis MLM yang pada 2010 sudah berlabel syariah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini. Kini jaringan bisnis K-Link sudah menjangkau 33 provinsi dan seluruh kabupaten/kota, bahkan hingga ke wilayah pedesaan.
Sistem MLM yang dijalankan K-Link diterima oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk juga warga non-Muslim. Meski tidak pernah membatasi anggota/usahawannya dari kalangan Muslim saja, penerapan sistem MLM berbasis syariah justru menjadi keputusan jitu. Bukan semata karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam--anggota non-Muslim juga banyak--namun juga terkait jaminan mutu/kualitas produk yang dijual serta sistem bisnis yang steril dari unsur penipuan.
Grup usaha K-Link International pertama kali didirikan di Malaysia pada tahun 2000 dan sejak beroperasi di Indonesia, mengalami perkembangan pesat. Ekspansi bisnis K-Link Internasional sendiri sudah menjangkau 25 negara dan memiliki jalur distribusi hingga ke 50 negara. Namun K-Link Indonesia menjadi perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di seluruh jaringan K-Link di dunia.
Bangunan kantor pusat K-Link Indonesia senilai Rp 300 miliar di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan seakan menunjukkan eksistensi usaha yang prospektif tersebut hingga masa mendatang. Bahkan K-Link International berencana merelokasi pabrik di Malaysia ke Indonesia. K-Link Indonesia menyiapkan lahan seluas 18.000 meter persegi di Sentul, Bogor untuk keperluan itu.
Sukses K-Link Indonesia selama 10 tahun belakangan ini memang tidak lepas dari tangan dingin Presiden Direktur K-Link Indonesia, Md Radzi Saleh.
Menurut dia, penduduk Indonesia berkarakteristik daya juang tinggi, sehingga tidak salah jika dikatakan Indonesia bisa menjadi bangsa yang terbaik di dunia. Jadi potensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang besar ini menjadi faktor penentu keberhasilan bisnis K-Link di Indonesia.
"Saat saya datang ke Indonesia, pada prinsipnya mengajak masyarakat Indonesia ke jalan yang benar untuk menuju sukses. Saya menitikberatkan pada aspek kebersamaan dalam mengarahkan dan membina serta melatih para anggota atau usahawan K-Link di Indonesia," katanya saat ditemui Suara Karya di kantornya, beberapa waktu lalu.
Md Radzi Saleh mengaku dirinya tidak menganggap dirinya sebagai pemimpin teratas (presiden direktur) di K-Link Indonesia dalam membina para anggotanya/usahawan. Pengalamannya selama 20 tahun di bidang MLM sebelum turut membangun K-Link di Malaysia mengajarkan bahwa kesuksesan memang tidak mungkin diraih dalam sekejap. Butuh kerja keras dan kegigihan serta komitmen tinggi dalam menjalankan usaha, di samping bekal ilmu pengetahuan tentang usaha yang ditekuni.
Selama ini, banyak MLM, termasuk yang beroperasi di Indonesia. Namun hanya sedikit yang bisa bertahan atau berkembang dan justru banyak ditinggalkan anggota dan konsumennya. Untuk itu, pengalamannya yang banyak kegagalan daripada sukses dalam mengaktualisasikan diri di bisnis MLM sebelum membangun K-Link, menjadi pemicu untuk membentuk anggota/usahawan MLM yang tangguh hingga bisa menjadi pemimpin dan pembina (leader) dari banyak orang.
Hingga saat ini Radzi Saleh masih terjun langsung mengarahkan serta membina dan melatih anggota baru, selain tetap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemimpin-pemimpin bisnis MLM K-Link di Indonesia. Pembinaan yang dilakukan, terutama untuk anggota-anggota baru lebih mengedepankan kemampuan dengan target yang disesuaikan pada kapasitas masing-masing anggota.
Selanjutnya dengan produk berkualitas dan halal serta baik untuk menjaga kesehatan masyarakat, K-Link membangun sistem bisnis MLM yang lebih mengedepankan proses berkelanjutan serta kebersamaan di antara seluruh anggota/usahawan. Sistem yang dipedomani seluruh usahawan yang dikenal sebagai K-System ini mencakup program pelatihan serta pengembangan diri dan potensi bisnis.
"Di K-Link kita seperti keluarga dan saya menjadi Bapak atau saudara tua. Saya ingin anggota benar-benar berjuang, karena merasa K-Link sebagai keluarga dan bagian dari hidup," tutur Radzi.
Pertumbuhan bisnis MLM K-Link Indoensia dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan pesat. Jika pada 2009 jumlah anggotanya hanya 1 juta orang, maka saat ini sudah lebih dari 2 juta orang. Sebanyak 1.000 anggota di antaranya memiliki penghasilan Rp 10 juta hingga 100 juta per bulan. Bahkan ada yang mencapai Rp 1,2 miliar per bulan.
K-Link terus berinovasi untuk menyediakan produk-produk bermutu. Salah satu yang paling dikenal masyarakat adalah UIE K-Liquid Chlorophyll, minuman kesehatan bernutrisi lengkap. Produk ini efektif membersihkan, menyeimbangkan, dan meningkatkan sistem kebugaran tubuh. Selain itu juga ada produk lainnya, seperti Gamat, Kinotakara, K-Liquid Organic Spirulina dan lainnya.
Meski sejak awal beroperasi sudah menerapkan prinsip syariah, seperti menggunakan bahan baku produk yang halal dan berkualitas serta menjalankan sistem bisnis sesuai peraturan dan tidak ada unsur penipuan, K-Link akhirnya mendapat pengakuan resmi dari MUI melalui sertifikat MLM Syariah pada 2010 lalu.
Radzi sendiri merasa harapan dan cita-citanya membangun bisnis MLM produk berkualitas sudah terwujud. Dalam hal ini, hanya perlu penekanan untuk terus berkembang dan meningkat secara berkelanjutan. Hal ini terkait dengan tujuan didirikannya K-Link Indonesia bukan hanya untuk saat ini, namun akan dijadikan sebagai warisan untuk generasi mendatang.
"Selama ini K-Link Indonesia tidak hanya membangun basis bisnis, namun juga mengedepankan aspek sosial dan pengembangan kehidupan masyarakat. Tanggung jawab sosial perusahaan menjadi salah satu prioritas untuk dilaksanakan dan diupayakan terus meningkat setiap tahunnya," ucap Radzi.
Selain memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terkena bencana alam, seperti korban gempa bumi di Yogyakarta dan Sumatera Barat, K-Link juga mengusung konsep pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Program tanggung jawab sosial K-Link kini menjangkau bidang pendidikan, kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan Panti Asuhan Yatim Piatu di Sleman, DI Yogyakarta beserta fasilitas tambahan senilai Rp 2,5 miliar, bantuan beasiswa untuk mahasiswa di Jakarta serta santunan rutin untuk anak yatim piatu, serta lainnya merupakan kegiatan sosial yang dilakukan K-Link Indonesia.

Referensi:
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=311613

Download berita tersebut KLIK DISINI AJA,,, 
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang