mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Sunday, August 7, 2011

Krisis Amerika Diyakini Tak Memukul Indonesia

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto yakin dampak krisis utang Amerika Serikat terhadap Indonesia dalam jangka pendek tidak akan terlihat.

"Kondisi pasar keuangan Indonesia masih positif," kata dia kepada Tempo di Jakarta, Ahad 7 Agustus 2011. Jadi Indonesia tak perlu khawatir krisis ekonomi seperti pada 2008 bakal terulang.

Rahmat punya argumen kuat soal itu. Salah satu buktinya, kata dia, arus modal masuk (capital inflow) menuju Indonesia masih akan deras. Investor global diprediksi bakal menghindari krisis utang, yang juga terjadi di negara-negara Eropa, dan mengalihkan modalnya ke Asia.

Jebloknya perekonomian Amerika Serikat, yang Jumat lalu ditandai dengan melorotnya indeks pasar modal di berbagai negara, membuat banyak kalangan ketar-ketir. Di Indonesia, indeks harga saham gabungan terjun 200 poin lebih menuju 3.921,64. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai harus mengadakan rapat mendadak membahas soal genting itu.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan dampak krisis utang Negeri Abang Sam ke Indonesia bisa diminimalkan. Karena itu, dia optimistis target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,4 persen masih bisa dicapai tahun ini, meski ada sedikit gangguan di sektor ekspor dan investasi.

"Dalam jangka pendek, (krisis) bisa mengganggu pasar global, termasuk Indonesia. Tapi ada peluang capital inflow akan meningkat ke Indonesia kalau kita dianggap aman," ujar Bambang kemarin. Pemerintah, katanya, akan menyiapkan antisipasi guna mencegah efek krisis merambat ke Indonesia. Salah satunya dengan menjaga Surat Utang Negara dan memperkuat perekonomian domestik.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memiliki keyakinan serupa. Menurut Ketua API Ade Sudrajat, melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini, kalaupun Indonesia terkena imbas krisis, dampaknya tidak akan sehebat pada 2008. "Tidak seperti 2008, saat itu ekspor tekstil Indonesia berkurang hingga 11 persen," kata dia kemarin.

Dia yakin masalah utang Amerika ini tak berdampak langsung pada sektor riil di negara itu. Jika sektor riil tetap berjalan dengan nilai dolar yang lemah, ekspor Amerika bisa lebih menguat. Hal itu justru akan menciptakan lapangan kerja baru.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance Ahmad Erani Yustika meminta pemerintah tetap mencermati perekonomian Amerika Serikat, khususnya tahun depan. Menurut dia, persetujuan Kongres menaikkan pagu utang sesuai dengan permintaan Presiden Barack Obama memang memberi kepastian bagi para pelaku ekonomi, baik pelaku swasta ataupun negara-negara maju lainnya. Namun kepastian tersebut sifatnya hanya untuk sementara. (tempointeraktif.com)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang