Kelakuan Lebay Agen, Bikin Orang Alergi Bisnis MLM

Banyak masyarakat Indonesia jadi alergi dengan bisnis Multi Level Marketing alias MLM. Penyebabnya, banyak MLM bodong yang jadi 'money game' atau permainan uang. 

Mereka mendapatkan uang dari perekrutan anggota baru. Member didorong seagresif mungkin untuk merekrut anggota dengan komisi tertentu. Sementara produk yang dijual tak laku di pasaran. 

Kelakuan para agen MLM yang terlalu 'overacting' juga menyumbang malasnya masyarakat bergabung dengan MLM. Banyak yang terlalu agresif dan lebay menawari orang untuk bergabung sehingga malah bikin malas.

"Sering kita temui mereka gencar sekali. Mulai dari BBM, WhatsAp, media sosial," kata Kabid Anti Money Game Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), Bayu Riono.

Bayu mengimbau cara-cara berlebihan ini jangan dilakukan. Kadang para agen bahkan mengiming-imingi calon anggota dengan uang miliaran, mobil mewah hingga kapal pesiar.

Parahnya, banyak agen yang tak jujur dengan kondisinya sendiri. Biar kelihatan keren, mereka bergaya di depan mobil atau rumah orang. Diedit dan diaku-aku sebagai miliknya hasil dari bisnis MLM.

Jika benar tak masalah. Tapi jika ketahuan bohong, masyarakat malah makin tak percaya dengan MLM.

Bayu menambahkan banyak orang yang tertipu money game biasanya orang yang kurang pendidikan dan kalangan menengah ke bawah. 

"Kasihan mereka ingin hidupnya berubah, tapi malah kena tipu. Bukan dapat uang miliaran malah uangnya hilang. Jangan mengiming-imingi orang secara berlebihan," jelasnya.

Ada tiga hal yang menurut Bayu wajib diperhatikan sebelum orang bergabung dengan MLM. Pertama adalah, produk apa yang dijual? Apakah produk itu bakal laku jika dijual. Jangan cuma tergiur dengan poin yang akan didapat setelah merekrut anggota baru.

Kedua, apakah MLM itu punya kantor tetap. Periksa alamatnya dan datangi.

"Saya pernah datang ke kantor MLM. Kantor pusatnya di ruko, kecil sekali. Tidak ada orang di dalamnya. Di luar, banyak orang berkumpul untuk menagih uang mereka yang dibawa kabur agen," beber Bayu.