mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Thursday, August 10, 2017

Di Cilacap, Bos Investasi Bodong Triliunan Rupiah Dibui 10 Tahun

Investasi bodong tidak hanya terjadi di Tangerang, tetapi juga merambah di Bali, Larantuka hingga Blitar. Salah satu investasi bodong yang cukup fantastis juga menggegerkan Cilacap, Jawa Tengah, hingga disebut-sebut mencapai Rp 7 triliunan.

Berdasarkan informasi yang dirangkum dari website Mahkamah Agung (MA), Rabu (9/8/2017), uang triliunan itu dihimpun di bawah bendera PT Fattriyal Member. Bos Fattriyal, Faisol Muslim bin M Khoiri mengeruk pundi-pundi uang masyarakat dengan janji bunga 7 persen per bulan.

Dengan bunga sebesar itu, ribuan orang ramai-ramai menyetorkan uangnya ke Faisol. PT Fatrriyal Member menebar informasi bila uang itu akan diputar ke bisnis kelapa sawit. Berikut beberapa contoh nasabah yang menyetor ke Faisol:

1. Maryono menyetor Rp 10,7 miliar.
2. Zulhilma menyetor Rp 193 juta.
3. Teguh menyetor Rp 347 juta.
4. Evita menyetor Rp 11 juta.
5. Hartono menyetor Rp 117 juta.
6. Suyanto menyetor Rp 320 juta.
7. Roni menyetor Rp 20 juta.
8. Kasirah menyetor Rp 157 juta.
9. Kaswin menyetor Rp 218 juta.
10. Siti menyetor Rp 187 miliar.
11. Hudadi menyetor Rp 384 juta.

Investasi yang dilakukan berskema ponzi. Semakin banyak investor baru atau downline, maka keuntungan akan semakin besar. Pembayaran bonus 6 persen tersebut berasal dari uang downline baru.

Selain itu, Faisol juga memiliki jejaring di Cibubur, Jakarta Timur dengan menawarkan konsep serupa. Kaki Faisol di Cibubur yaitu M Mukitul Mansub dan Dimin. Keduanya mengolek dari nasabah dan meneruskan ke Faisol sejumlah uang, yaitu:
  1. Menyetor 63 kali dari Februari 2011 hingga Juni 2012 dengan jumlah transfer Rp 15,9 miliar.
  2. Mukitul menyetor ke Dimin pada September 2011 hinga Oktober 2012 sebesar Rp 188 juta.
  3. Dimin menyetor ke Mukitul sejak November 2011 hingga Juni 2012 sebesar Rp 1,7 miliar.
  4. Mukitul mentransfer ke rekening Faisol sebanyak 4 kali pada Februari 2011 hingga 8 Februari 2012 sebesar Rp 665 juta.

Selain itu, transfer juga terus dilakukan dengan nilai bervariasi. Total uang yang disetor Rp 64 miliar dari 100 orang nasabah. Mukitul dan Dimin mendapat sejumlah komisi sebesar Rp 8,5 miliar dan digunakan untuk membeli rumah dan mobil.

Faisol juga beraksi di Palembang, Sumatera Selatan. Di kota itu, Faisol mendapat nasabah ratusan orang dengan nilai miliaran Rupiah.

Gejolak mulai terasa saat bunga 7 persen macet. Nasabah di Cilacap dan Banyumas geger dan melaporkan hal itu ke polisi. Faisol akhirnya diadili di meja hijau.

Pada 1 April 2014, Pengadilan Negeri (PN) Palembang menjatuhkan hukuman kepada Faisol selama 3 Tahun 11 bulan. Hukuman Faisol ditambah oleh PN Cilacap. Faisol dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada 17 Juni 2015. Selain itu, Faisol juga dihukum denda Rp 10 miliar subsidair 6 bulan kurungan. 

Faisol dinyatakan melakukan dan turut serta melakukan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari Bank Indonesia dan UU Pencucian Uang berupa menempatkan harta kekayaan yang diketahuinya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaaan.

Bagaimana dengan anak buah Faisol, Mukitul dan Dimin? Oleh PN Jaktim, keduanya dihukum 3,5 tahun penjara. Vonis pada 3 September 2015 itu dikuatkan Pengadilan Tinggi Jakarta dan MA.

Faisol menambah daftar pelaku investasi bodong yang bisa meraup ratusan miliar dari masyarakat. Berikut di antaranya:

1. Balicon Raup Rp 400 Miliar

Nasabah asuransi diminta menyetor minimal Rp 200 ribu dan maksimal Rp 5 juta dengan keuntungan 50 persen selama masa kontrak (maksimal 5 tahun kontrak). Akibat tawaran ini, ribuan masyarakat tergiur hingga terkumpul dana Rp 400 miliar.

2. PT Gradasi Anak Negeri Raup Rp 390 Miliar

PT Gradasi Anak Negeri (GAN) membuat penjualan sarden dengan sistem MLM. Bagi yang tertarik, bisa menambah investasi Rp 5 juta dan mendapatkan keuntungan 10 persen pada minggu kedua. Keuntungan akan terus bertambah tiap minggunya. Total uang yang berhasil dikumpulkan PT GAN Rp 390 miliar dari warga Tangerang.

3. Mitra Tiara Raup Rp 411 Miliar

Mitra Tiara didirikan Nikolaus Hadi di Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur pada 2008. Salah satu produk yang ditawarkan adalah tabungan simpan pinjam masa depan (Simapan) dengan bunga sebesar 10 persen per bulan. Tawaran yang menggiurkan itu membuat masyarakat terpikat. Dalam kurun waktu 5 tahun, Mitra Tiara berhasil menghimpun tabungan sebesar Rp 411 miliar dari 16.171 nasabah.

4. PT Dua Belas Suku Raup Rp 637 Miliar

PT DBS menjanjikan bunga 35 persen dalam satu minggu atau dikenal dengan program seven days provit. Alhasil, ribuan orang tertarik menginvestasikan uangnya ke PT DBS. Total uang yang terhimpun dari 25 ribuan orang dari 23 September 2014 hingga 16 Maret 2015 sebesar Rp 637 miliar.detik
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang