mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Tuesday, June 23, 2015

Ari Wibowo, Wajah Ganteng Modal Bisnis

Profesi artis di ranah hiburan tidak selamanya bisa menjamin masa depan. Sejumlah selebriti yang pamornya mulai pudar sedang berupaya keras mempersiapkan masa depan. Ada yang terjun di kuliner, properti, promotor, atau otomotif, ada juga yang menekuni bisnis online.

Mempersiapkan masa depan juga sedang dilakoni Ari Wibowo. Adik artis Ira Wibowo ini belakangan sangat serius menekuni bisnis MLM sebuah produk bernama Sekai Ichi. Ari didapuk menjadi founder. Ia dituntut mengembangkan sistem penjualan produk berbasis online. Inilah kali pertama pria yang mengawali kariernya sebagai peragawan dan foto model itu serius menekuni dunia usaha.

Di ranah hiburan, nama Ari langsung melejit di usia ke-17 saat ditawari untuk memperagakan karya perancang dunia tersohor dari Prancis, Pierre Cardin, di Hotel Hilton Jakarta. Setelah itu, ia laris jadi peragawan, model foto, dan bintang iklan majalah.

Tak lama kemudian datang tawaran untuk membintangi sebuah film layar lebar berjudul Valentine (1989) karya Bobby Sandy. Meski masih hijau di dunia akting, Ari langsung dipasangkan artis ternama saat itu seperti Sophia Latjuba, Dian Nitami, Karina Suwandi, dan Thomas Djorghi. Empat tahun berikutnya, Ari membintangi empat film lagi, Pengantin (1990), Aku Rindu (1991), Pesta (1992), dan Si Manis Jembatan Ancol (1993).

Saat industri film nasional tengah lesu, Ari beralih ke produksi layar kaca. Sinetron pertamanya adalah Keluarga van Danoe Wiryo (1993). Tak puas di jalur akting, Ari pun merambah dunia tarik suara dengan bergabung di kelompok vokal Cool Colours bersama dengan Ari Sihasale, Surya Saputra, dan Johandy Yahya. Album yang pernah dirilis bersama Cool Colours adalah Satu yang Pasti (1999).

Saat ditemui awak media, termasuk Muhammad Andy dari Tabloid C&R di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat, belum lama ini, Ari menuturkan ketertarikannya berbisnis MLM. Selain soal bisnis, suami Inge Anugrah itu juga menceritakan kehidupan pribadinya yang cenderung tertutup, hingga kedua anaknya tidak tahu jika ayahnya seorang aktor.

Berikut petikan wawancaranya:

Kenapa tiba-tiba Anda tertarik terjun ke bisnis Multi Level Marketing (MLM)?

Dalam mindset saya, MLM sempat punya satu imej negatif. Ini karena ada orang yang memanfaatkan sebagai money game. Ini yang saya takutkan. Tapi melihat sistem kerja MLM ini saya melihat ada sesuatu yang baru. Ketika saya pelajari, MLM ini luar biasa. Alangkah baiknya kita menjual dan memperkenalkan produk yang sudah kita coba bisa menjadi bahan testimoni untuk teman, sahabat, keluarga, dan orang lain. Kenapa saya mau, awalnya saya anti MLM karena kurang memahami kerjanya. Lalu saya pelajari itu dan berminat. Kalau bicara MLM sudah banyak juga yang berhasil.

Apa sebenarnya tantangan menjalankan bisnis ini?

Selama ini saya menutup diri dari orang banyak, karena takut digosipin. Tapi kali ini saya mencoba untuk melangkah sangat hati-hati. Saya mau pelajari dahulu sebelum saya mengajak orang termasuk teman-teman artis. Saya juga bukan menjual tapi menawarkan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Karena kalau tujuannya uang semata, maka kita hanya jadi pedagang. Ini untuk menyenangkan banyak orang dan menyehatkan. Kalau saya bisa, rasanya satu kepuasan tersendiri.

Jadi terjun ke bisnis ini untuk persiapan masa depan?

Dulu satu hari saya bisa datang ke beberapa lokasi, tapi menginjak usia kepala empat peran yang ditawarkan adalah selalu sebagai orang tua. Scene juga berkurang. Kondisi begitu buat saya kurang maksimal untuk menghasilkan uang buat keluarga. Akhirnya saya memutuskan menekuni bisnis ini.

Apa saja yang Anda lakukan untuk serius menjalankan bisnis ini?

Saya sudah menolak dua sinetron kejar tayang dan satu film. Saya pikir harus memilih salah satu yang harus dikorbankan. Main sinetron harus totalitas, enggak bisa jalani bisnis lain kalau masih main sinetron. Itulah kenapa saya memutuskan seperempat tahun atau sekitar tiga bulan ke depan, fokus ke bisnis ini.

Bagaimana kalau Anda kurang berhasil dalam bisnis ini?

Saya optimistis bisa menjalani bisnis ini, karena sebuah jerih payah dan kerja keras pasti bisa menghasilkan. Tetapi ukurannya tiga bulan ke depan kita lihat ini bisa berkembang atau sebaliknya. Kalau iya, tidak menutup kemungkinan tidak main sinetron. Karena sinetron sudah mendarah daging. Akting yang membesarkan nama saya, pastinya saya kangen untuk akting lagi. Ini kan baru awal, kalau sudah jalan kayak autopilot. Saya bisa kembali melakukan apa yang saya suka (sinetron).

Kenapa tidak memilih bisnis yang lain?

Di Mata Najwa pernah dikatakan MLM ini adalah yang paling menguntungkan penghasilannya, di atas artis dan pengacara. Tanpa kita pahami ini sangat bisa dilaksanakan kalau dengan jalan yang benar.

Anda merasa diuntungkan memiliki wajah rupawan dan bertubuh proporsional?

Kita anggap itu sebagai bonus. Saya akui memang itu memudahkan menawarkan produk pada klien karena sudah dikenal. Tapi apapun itu mau tampan, ganteng, cantik, tubuh ideal, dan lain-lain kalau produk yang ditawarkan jelek yang sama saja.*cekricek
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

  • 3 Waktu Terbaik Minum Kopi - Mengonsumsi kopi di pagi hari banyak dilakukan terlebih sebelum melakukan aktivitas. Tetapi tahukah kamu konsumsi kopi di pagi hari tidak terlalu baik un...

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang