Jatuh Cinta Pada Bisnis Jaringan
Tak
kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah. Demikian yang terjadi
pada Hendri Gunawan. Sebelum terjun di bisnis MLM, Hendri pernah
melakoni bisnis konvensional. Ia pernah berdagang produk kosmetik
dengan mempekerjakan 40 orang sales.
Ia pun pernah membuka bisnis leveransir (penyedia) suku cadang alat
berat. Ketika itu, pria yang kini berusia 47 tahun ini tak pernah
berpikir untuk menggeluti bisnis jaringan. Hingga suatu saat teman
Hendri asal Malaysia, Noventy dan Paul Chong, memperkenalkan
produk-produk I Linkage.
Lanjut
cerita, ia pun coba mengonsumsi Biospray, salah satu produk I
Linkage. Hendri amat bersyukur, sebab, penyakit migren yang
dideritanya sejak SMP berangsur-angsur sembuh. Setelah merasakan
sendiri manfaat produk I Linkage, pria asal Sumatera Barat ini pun
mulai berpikir untuk menjalankan bisnisnya. Hendri melihat bisnis
tersebut bakal berkembang pesat. “Saya melihat kandungan produk
Biospray, ada asam amino, mineral, vitamin A, B kompleks, C, D, dan
E. Belum lagi kandungan kolostrum dan kandungan immune
factor, seperti IgG, IgA, igM.
Produk ini bisa memperbaiki kondisi organ tubuh manusia,” urai
Sarjana Teknik Sipil ini, memberi alasan. Menurutnya, selain bisa
menyembuhkan sejumlah penyakit, Biospray juga bisa memperbaiki
kondisi kesehatan, dan sebagai produk anti penuaan dini (anti
aging).
Seperti
pebisnis MLM lainnya, ketika baru bergabung. Hendri melengkapi diri
dengan berbagai strategi membangun jaringan. Hal pertama yang ia
lakukan adalah menawarkan produk I Linkage ke masyarakat di
sekitarnya sampai ke seluruh daerah Padang, Sumatra Barat. Setelah
orang-orang yang ditawari produk merasakan sendiri manfaatnya,
barulah mereka diajak bergabung untuk menggeluti bisnis MLM bersama I
Linkage. Setelah membangun jaringan di tempat tinggalnya, Hendri
kemudian mengembangkannya ke daerah-daerah lain. Begitu seterusnya.
Kendati
demikian, bukan berarti ia melenggang dengan mulus langsung menikmati
hasil. Hendri juga merasakan pahitnya menjalankan bisnis tersebut.
Semisal, ketika Hendri menawarkan produk Biospray yang pemakaiannya
disemprotkan ke mulut, tak sedikit orang yang meragukan teknologi
tersebut. “Biasanya, kalau sakit, orang meminum obat, bukan
menyemprot obat. Di sini, saya harus meyakinkan mereka,” ungkap
ayah dua putra ini. Setelah mengonsumsi produk tersebut dan sembuh,
imbuh Hendri, masyarakat baru percaya. “Hingga kini, sudah ratusan
ribu orang yang tertolong dan sembuh setelah mengonsumsi Biospray,”
lanjutnya.
Orang Biasa Jadi Luar Biasa
Mayoritas
pelaku bisnis MLM mengakui bahwa bisnis tersebut sering diidentikan
dengan penolakan. Hendri pun mengalaminya. Ia sering mengalami
penolakan ketika melakukan perekrutan. Meski demikian, ia tak pernah
arang dalam memasarkan Biospray – yang ia sendiri mengakui
khasiatnya. Belum lagi, ia mendapatkan keuntungan langsung dalam
menjual produk.
Dengan
sistem Binary
yang dianut I Linkage memungkinkan member
mendapatkan keuntungan relatif besar. Hendri memberikan contoh
perhitungan, jikalau seorang member
menjual satu paket Biospray yang jumlahnya 11 botol, maka member
tersebut langsung mendapatkan Rp5.180.000. “Itu jumlah yang besar.
Kalau di perusahaan lain, sangat sulit untuk mendapatkan income
segitu besar,” seru Hendri. Selain itu, I Linkage merupakan e-MLM
pertama di Asia Tenggara, sejak 2001. Hendri mempercayai faktor ini
membuat calon prospek untuk menjalankan bisnis, karena mudah.
Dengan
pengalaman cukup lama malang melintang di berbagai bisnis, Hendri
menyadari kalau bisnis MLM bisa membuat seseorang yang biasa-biasa
saja, bahkan tidak punya titel atau pengalaman sekalipun, bisa
menjadi orang yang luar biasa. Mereka juga bisa mendapatkan passive
income
dengan nilai besar, bahkan fantastis! “Pandangan masyarakat selalu
ada yang negatif dan positif. Pandangan negatif tidak saya jadikan
halangan dalam meraih kesuksesan tetapi sebagai motivasi. Saya ingin
menunjukkan kalau bisnis MLM ini tidak seperti yang mereka pikirkan.
Buktinya sekarang mereka sudah lihat keberhasilan dan kesuksesan yang
saya raih,” tandasnya.
Setelah
satu tahun bergabung dengan I Linkage, kini ia mencapai peringkat
Double Lord President. Hendri bisa menikmati hasil dari bisnis
jaringannya itu. Tak hanya mampu memiliki dua rumah, satu ruko, dan
empat mobil, tapi ia juga bisa menikmati passive
income
hingga Rp400 juta per bulan.
Peringkat
Double Lord President sangat bermakna bagi Hendri. “Saya sangat
bangga sekali dengan prestasi yang berhasil saya raih,” kata pria
yang hingga kini bermukim di Padang, Sumatera Barat ini, sembari
mengucapkan terima kasih kepada para upline,
Lord President Paul Chong dan President Noventy.
Bisa
meraih peringkat tinggi dengan passive
income
relatif besar tak lantas membuat Hendri kini hidup bermalas-malasan.
Hendri masih seperti dulu, giat mengembangkan jaringannya ke berbagai
kota di Sumatera, Jawa, dan daerah lainnya di Indonesia. Selain itu
ia sangat berambisi untuk membuat para dowline-nya
bisa mencapai peringkat Lord President. Tampaknya, kerja keras Hendri
mulai menampakkan titik terang. Salah satu downline-nya,
Yanti mencapai peringkat Lord President pada Maret 2012. “Saya
berharap, tahun ini ada tiga downline
yang akan mencapai posisi Lord President,” kata Hendri.
Ia
memperhitungkan, relatif mudah bagi seseorang member
I Linkage untuk mencapai posisi tinggi. Sebab, MLM tersebut
menggunakan marketing
plan dengan
sistem binary.
“Sistem tersebut mudah dicerna karena hanya mencari pasangan kiri
dan kanan, maka bonus langsung keluar. Terlebih lagi dan tidak ada
tutup poin setiap bulan,” jelas Hendri.
Selain
sistem marketing
plan
yang mudah dan jelas, I Linkage pun memiliki support
system
yang selalu menunjang kegiatan pada member
untuk meraih keuntungan. Para top
leader
I Linkage selalu hadir jika perusahaan tersebut mengadakan pertemuan,
training,
maupun perjalanan ke luar negeri. “Tak ada batasan di antara kita.
Seperti keluarga besar saja,” tutup Hendri.
Referensi:
majalah DUIT! ed.
05/VII/MEI/2012 hal. 44 – 45
Download artikel tersebut KLIK DISINI AJA,,,