Inilah Modus Investasi Bodong ala Koperasi Langit Biru dan PT GAN
Praktik bisnis investasi bodong
dengan pola mirip multi level marketing (MLM) mulai marak
terungkap ke publik. Dua kasus yang belakangan ini terjadi menimpa
Koperasi Langit Biru (KLB) dan PT Gradasi Anak Negeri (GAN). Ribuan
anggota dan investor kedua perusahaan itu pun mengamuk dan merusak
kantor KLB dan PT GAN lantaran bonus yang tak lagi diterima.
Para petinggi kedua perusahaan itu
pun kabur, sementara uang miliaran hingga triliunan rupiah milik
investor tiba-tiba saja raib. Iming-iming keuntungan jutaan hingga
miliaran rupiah ternyata hanya tinggal janji. Berharap untung, justru
buntung yang didapat.
Polisi kini tengah melakukan
penelusuran mendalam atas kedua kasus ini. Dari hasil penelusuran
sementara, polisi menemukan bahwa modus yang dilakukan KLB dan PT GAN
serupa. Berikut ini modus-modus yang digunakan KLB dan PT GAN dalam
menjaring investor dan melakukan usahanya.
Koperasi Langit Biru (KLB)
Sebelum berdiri, Koperasi Langit
Biru bernama PT Transindo Jaya Komara (TJK). Jenis usaha mereka
adalah pengelolaan daging dan hasil peternakan, bekerja sama dengan
62 penyuplai daging sapi. Perusahaan itu milik Jaya Komara, seorang
mantan penjual kerupuk.
Setelah itu, TJK kemudian
bertransformasi menjadi Koperasi Langit Biru atau KLB pada Januari
2011. Seluruh kegiatan KLB dipusatkan di sebuah kantor yang beralamat
di Perum Bukit Cikasungka Blok ADF Nomor 2-4, Desa Cikasungka,
Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang; dan kantor cabang di Jalan BKT
Raya, Gang Swadaya VI Nomor 1 RT 008/RW 01, Rawa Bebek, Pulo Gebang,
Cakung, Jakarta Timur.
Jaya Komara dalam koperasi ini juga
memiliki posisi tertinggi, yakni Direktur Utama. Untuk menjaring
investor, PT KLB menawarkan dua paket investasi, yakni investasi
paket kecil dan investasi paket besar. Investasi paket kecil bernilai
Rp 385.000 atau setara dengan harga 5 kilogram daging dan investasi
paket besar dengan nilai Rp 9,2 juta atau sama dengan 100 kilogram
daging sapi.
Profit yang didapat pada investasi
paket kecil yang ditawarkan KLB adalah Rp 10.000 per hari. Angka itu
akan dibagi kepada perusahaan Rp 9.000, sementara investor Rp 1.000.
Dengan demikian, dalam satu bulan, investor mendapat profit sebesar
Rp 150.000.
Adapun investasi paket besar dibagi
lagi ke dalam dua pilihan, yakni investasi non-Bonus Kredit Sepeda
Motor (BKSM) yang bonusnya senilai Rp 1,7 juta per bulan (dari bulan
ke-1 sampai ke-9). Memasuki bulan ke-10, investor akan langsung
mendapat bonus Rp 12 juta. Pada bulan ke-24, investor juga dijanjikan
akan mendapat keuntungan Rp 31,2 juta.
Dengan tawaran yang menggiurkan itu,
KLB akhirnya berhasil menghimpun 125.000 anggota dengan nilai total
investasi mencapai Rp 6 triliun. Pihak KLB menjanjikan bahwa dana
investasi itu akan diputarkan untuk menjalankan bisnis di daerah
Tulung Agung, Jawa Timur. Namun, dari hasil penelusuran aparat
kepolisian, bisnis di Tulung Agung ternyata tidak menghasilkan dan
selama ini KLB bekerja gali lubang-tutup lubang atau hanya
mengandalkan uang setoran investor baru yang masuk untuk membayar
bonus investor lama.
Aktivitas penyerahan bonus akhirnya macet pada
bulan Januari 2012 sehingga sejumlah investor mengadukan persoalan
ini ke Polres Tangerang Kabupaten. Kasus dugaan penipuan dan
penggelapan yang dilakukan KLB pun kini sudah dilimpahkan ke
Bareskrim Polri.
PT Gradasi Anak Negeri (GAN)
PT Gradasi Anak Negeri (GAN)
didirikan pada Januari 2012. Perusahaan ini telah memiliki investor
sebanyak 21.000 orang dengan dana investasi mencapai Rp 390 miliar.
Untuk menjaring investor, PT GAN menawarkan paket investasi atas
Sarden Kiku dengan keuntungan mencapai 10 persen dari modal awalnya
setiap minggu. Sistem investasi yang ditawarkan PT GAN adalah dengan
memberikan modal awal minimal Rp 5 juta kepada agen yang menawarkan
paket.
Calon investor dijanjikan akan mendapat 10 persen
dari modal awal saat pekan kedua. Setelah itu, investor akan kembali
mendapatkan profit sebesar 10 persen setiap minggunya hingga minggu
ke-52. Bonus tambahan juga diperoleh investor jika berhasil menarik
investor baru. Seluruh bonus diberikan secara tunai dan menyerahkan
cek.
Namun, pada bulan April-Mei 2012,
arus penyerahan bonus itu kemudian macet. Hal ini baru diketahui
setelah ada beberapa investor yang tidak dapat mencairkan cek bonus
yang diberikan.
Pada tanggal 25 Mei 2012, korban
yang merasa ditipu akhirnya melapor ke Polrestro Tangerang Kota.
Polisi sempat menggeledah kantor pusat PT GAN dan lima kantor cabang.
Hasilnya, polisi sama sekali tidak menemukan Sarden Kiku yang awalnya
dijanjikan PT GAN sebagai bisnis utama perusahaan ini. Kasus ini
akhirnya dilimpahkan ke Polda Metro Jaya pada tanggal 28 Mei 2012.
Referensi:
http://megapolitan.kompas.com/read/2012/06/07/16480393/Inilah.Modus.Investasi.Bodong.a.la.Koperasi.Langit.Biru.dan.PT.GANal.
Download berita tersebut KLIK DISINI AJA,,,
Articles, artikel bisnis, artikel mlm, gradasi anak negeri, investasi bodong, koperasi langit biru, money game, News, newsflash, Penipuan, pt gan