mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Sunday, July 10, 2011

K-Link Hengkang dari Malaysia ke RI

Perusahaan multi level marketing (MLM) asal Malaysia, K-Link, merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Rencana pembangunan pabrik tersebut di atas lahan seluas 18.000 meter per segi di kawasan Sentul Bogor. Diperkirakan total pembangunan tersebut menyedot dana senilai hingga Rp280 miliar.

Presiden Direktur K-Link Indonesia Dato DR. MD Radzi, mengatakan, Indonesia akan menjadi basis produksi perusahaan suplemen makanan dan minuman kesehatan. Karena kalau dilihat dari sisi bisnis Indonesia dinilai memiliki market yang besar sehingga menguntungkan bagi perusahaan. Apalagi, mereka telah beroperasi lebih dari 10 tahun di Indonesia.

"Kami akan fokus mengembangkan industri inti dan pendukung untuk produk suplemen makanan, minuman dan kesehatan di Indonesia. Untuk tahun ini kami menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia bisa tumbuh sebesar 20 persen," kata dia saat jumpa pers pekan lalu.

Dalam tahap awal, pihaknya akan membangun pergudangan terbesar di jaringan K-Link International. Kapasitas gudang yang berlokasi di kawasan industri Sentul tersebut dapat menampung lebih dari 30 juta unit stok produk. Saat ini proses pembangunan mencapai 75 persen. Selain itu, K-Link juga membangun gedung perkantoran hampir Rp300 miliar.

Dijelaskan, kapasitas pabrik pada tahap awal sebesar 6 juta botol per tahun. Kapasitas produksi tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri dengan rata-rata permintaan 500 ribu botol tiap bulan. "Dari produksi kami, sekitar 60 persen untuk permintaan lokal, sisa 40 persen dikirim ke luar negeri," ucap Radzi.

Pabrik itu akan memproduksi jenis suplemen makanan dan minuman seperti UIE K-Liquid Chlorophyll, Gamat, Kinotakara dan K-Liquid Organic Spirulinae.


Radzi mengatakan K-Link Indonesia saat ini sudah memiliki 2 juta anggota di Indonesia pada tahun 2009. Sedangkan pada tahun ini, anggota mereka ditargetkan mencapai 5 juta orang.

"Sedangkan tahap kedua berupa pembangunan pabrik untuk proses produksi akan dimulai Agustus nanti," ucap Business Development Manager PT K-Link Indonesia Bayu Riyono. Selain membangun pabrik, pihaknya akan melakukan penambahan mesin sehingga diperkirakan total investasi untuk tahap kedua sekitar Rp150 miliar.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi menyambut positif relokasi pabrik suplemen makanan tersebut. Menurut dia, investor asing tersebut dapat memanfaatkan bahan baku dari dalam negeri. "Indonesia kaya sumber daya alam. Dan, itu pasti bisa dimanfaatkan dengan cara memperkuat research and development," urai dia. (fajar.co.id)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang