Keluarga Jadi Spirit untuk Bekerja
BEKERJA dan membina rumah tangga adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tidak mengherankan jika Head of Branc (Kepala Cabang) PT CNI Makassar, Adi Ardiansyah memposisikan kedua persoalan tersebut sama pentingnya. Bahkan, dalam hal kerja, dia menempatkan istri dan anaknya sebagai pendorong semangat atau spirit untuk bekerja lebih serius.
Sebagai kepala cabang perusahaan direct selling yang membawahi wilayah Sulawesi, Ambon, dan Papua, Adi Ardiansyah memiliki mobilitas yang cukup padat untuk mengelola perusahaan yang dipimpinnya.
Di tengah kesibukan dan tuntutan tanggung jawab yang begitu besar itulah, dorongan istri dan keluarga menjadi sangat penting bagi dia.
"Meski harus memposisikan sama antara bekerja dan kehadiran istri dan anak, saya tidak berarti mencampuradukkan urusan pekerjaan dan keluarga. Semuanya kita harus lalui tanpa harus mencampuradukkannya. Kalau waktunya bekerja maka perhatian seluruhnya harus pada masalah pekerjaan, begitu juga saat di rumah, tidak memikirkan lagi masalah pekerjaan," kata Adi Ardiansyah kepada FAJAR di Restoran Sunachi Hotel Clarion Makassar Kamis, 20 Januari malam.
Dengan prinsip ini, dia mampu memimpin perusahaan dengan baik dan tentu saja mencapai target yang telah diprogramkan, begitu juga sebaliknya mampu mewujudkan rumah tangga yang harmoni.
Baginya, memimpin perusahaan apalagi membawahi sekian banyak titik distribusi, yang dibutuhkan adalah kemampuan leadership dan manajerial dalam menentukan tercapainya target yang diinginkan.
Di tengah kesibukan dan tuntutan tanggung jawab yang begitu besar itulah, dorongan istri dan keluarga menjadi sangat penting bagi dia.
"Meski harus memposisikan sama antara bekerja dan kehadiran istri dan anak, saya tidak berarti mencampuradukkan urusan pekerjaan dan keluarga. Semuanya kita harus lalui tanpa harus mencampuradukkannya. Kalau waktunya bekerja maka perhatian seluruhnya harus pada masalah pekerjaan, begitu juga saat di rumah, tidak memikirkan lagi masalah pekerjaan," kata Adi Ardiansyah kepada FAJAR di Restoran Sunachi Hotel Clarion Makassar Kamis, 20 Januari malam.
Dengan prinsip ini, dia mampu memimpin perusahaan dengan baik dan tentu saja mencapai target yang telah diprogramkan, begitu juga sebaliknya mampu mewujudkan rumah tangga yang harmoni.
Baginya, memimpin perusahaan apalagi membawahi sekian banyak titik distribusi, yang dibutuhkan adalah kemampuan leadership dan manajerial dalam menentukan tercapainya target yang diinginkan.
Leadership dan manajerial inilah yang paling dominan dalam menentukan kesuksesan seseorang, baik dalam hal pekerjaan begitu juga dalam hal membangun rumah tangga.
Pria yang pernah menjadi pegawai bank selama delapan tahun ini, menyatakan bahwa dalam mengelola dan memanage pekerjaan khususnya karyawan, pengaturan tugas yang baik menjadi senjata untuk membangun team work yang kuat. Makanya, tidak heran sebagai kepala cabang yang membawahi wilayah timur, Adi Ardiansyah telah menyusun program kerja yang menjadi pedoman bagi karyawan untuk bekerja selama satu tahun.
"Saya tinggal memberikan rencana kerja dan strategi yang harus dikerjakan. Selanjutnya, saya berikan kepercayaan kepada mereka untuk menjalankan strategi yang sudah dibuat," kata Adi Ardiansyah.
Adi hanya memaksimalkan monitoring terhadap seluruh karyawan yang ada. Makanya dalam satu bulan, Adi Ardiansyah menuntut dirinya untuk melakukan perjalanan keluar kota guna mengontrol perusahaan yang dibawahinya, baik di wilayah Sulawesi, Ambon, dan Papua.
Tantangan terberat dalam membina karyawan adalah ketika berhadapan dengan karakter karyawan yang berbeda-beda. "Punya seratus karyawan, juga harus memiliki seratus cara untuk membimbing mereka karena karakter yang berbeda. Namun sepanjang kita tahu bagaimana karakternya, pasti kita mampu membina karyawan dengan baik," katanya.
Pria yang pernah menjadi pegawai bank selama delapan tahun ini, menyatakan bahwa dalam mengelola dan memanage pekerjaan khususnya karyawan, pengaturan tugas yang baik menjadi senjata untuk membangun team work yang kuat. Makanya, tidak heran sebagai kepala cabang yang membawahi wilayah timur, Adi Ardiansyah telah menyusun program kerja yang menjadi pedoman bagi karyawan untuk bekerja selama satu tahun.
"Saya tinggal memberikan rencana kerja dan strategi yang harus dikerjakan. Selanjutnya, saya berikan kepercayaan kepada mereka untuk menjalankan strategi yang sudah dibuat," kata Adi Ardiansyah.
Adi hanya memaksimalkan monitoring terhadap seluruh karyawan yang ada. Makanya dalam satu bulan, Adi Ardiansyah menuntut dirinya untuk melakukan perjalanan keluar kota guna mengontrol perusahaan yang dibawahinya, baik di wilayah Sulawesi, Ambon, dan Papua.
Tantangan terberat dalam membina karyawan adalah ketika berhadapan dengan karakter karyawan yang berbeda-beda. "Punya seratus karyawan, juga harus memiliki seratus cara untuk membimbing mereka karena karakter yang berbeda. Namun sepanjang kita tahu bagaimana karakternya, pasti kita mampu membina karyawan dengan baik," katanya.
Memimpin perusahaan yang bergerak di bidang penjualan langsung, dia menyebutkan bahwa yang paling dibutuhkan adalah membangun team work yang kuat. Dengan tim kerja yang kuat ini, target sebesar apapun yang ingin dicapai pasti akan terwujud. Team work inilah nomor satu dalam persoalan mewujudkan target yang telah ditetapkan.
Tidak kalah pentingnya kata dia adalah bagaimana memberikan reward atau penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi. "Membina karyawan saya sama ratakan, tidak ada istimewa. Apalagi yang namanya faktor kedekatan, saya tidak mengenal kamus seperti itu," kata Adi Ardiansyah.
Dia bahkan menganut slogan: we are doing bussiness in familiar, but we are not family in doing business. "Artinya, kita bekerja dalam suasana kekeluargaan, tapi kita bukan keluarga yang bekerja dalam satu tim," jelas Adi Ardiansyah. (fajar.co.id)
Tidak kalah pentingnya kata dia adalah bagaimana memberikan reward atau penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi. "Membina karyawan saya sama ratakan, tidak ada istimewa. Apalagi yang namanya faktor kedekatan, saya tidak mengenal kamus seperti itu," kata Adi Ardiansyah.
Dia bahkan menganut slogan: we are doing bussiness in familiar, but we are not family in doing business. "Artinya, kita bekerja dalam suasana kekeluargaan, tapi kita bukan keluarga yang bekerja dalam satu tim," jelas Adi Ardiansyah. (fajar.co.id)