mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Wednesday, February 1, 2012

Berhutang Pas, Kantong Pas

Salah satu bagian dalam manajemen keuangan keluarga adalah mengelola hutang. Hampir setiap individu dari kita pernah berhutang. Beberapa dari kita ada yang kurang beruntung mengelola hutangnya sehingga akhirnya mengalami kesulitan finansial akibat hutang yang terlalu agresif dan kesalahan peruntukan hutang. Nah, agar tidak salah dan mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dengan hutang mari kita bahas satu per satu tips dan trik berhutang yang baik.

Berhutang? Burukkah?

Berhutang terjadi ketika kita mengalami defisit keuangan (tidak adanya cadangan uang yang mencukupi untuk membiayai sesuatu atau dana untuk membeli sejumlah barang atau jasa tidak bisa dicover melalui cash flow) sedangkan kita membutuhkan sejumlah uang untuk membiayai sesuatu hal yang sangat penting dan mendesak atau sesuatu peluang yang di masa yang akan datang memberikan keuntungan secara finansial buat kita. Berhutang bukan berarti sesuatu buruk selama kita menjaga dan mengelolanya dengan baik, bahkan untuk sebagian orang berhutang bisa digunakan sebagai cara atau teknik untuk melakukan leveraging (mengungkit) kekayaannya.

Berhutang menjadi sesuatu aktivitas yang buruk jika kita gunakan untuk suatu hal yang sifatnya konsumtif, mengutamakan keinginan di luar batas kemampuan, berbunga tinggi dan terlalu agresif selanjutnya kita sebut sebagai hutang buruk. Sedangkan hutang bisa menjadi sebuah peluang ketika kita menggunakannya untuk sesuatu yang bersifat kebutuhan, terkendali, dan merupakan peluang mendapatkan sesuatu yang di masa yang akan datang memberikan keuntungan apabila kenaikan barang atau jasa yang kita beli dengan berhutang meningkat melebihi beban hutang. Hal ini selanjutnya kita sebut sebagai hutang baik.

Mengendalikan Hutang

Langkah pertama mengendalikan hutang adalah dengan cara menentukan berapa tingkat cicilan yang dapat anda tanggung dan anda rasa nyaman dalam membayar cicilannya. Sebenarnya tidak ada rumusan yang benar-benar pas untuk hal ini. Bahkan sesungguhnya tingkat kenyamanan anda berhutang bervariasi ketika anda melalui berbagai tahap siklus kehidupan. Seseorang yang sedang merintis karir di usia muda tentunya memiliki tingkat kenyamanan berhutang yang berbeda dengan orang yang sedang berada di puncak karirnya atau bahkan yang sedang menjelang memasuki pensiun. Namun, setidaknya kita memiliki sebuah titik acuan yang dapat digunakan sebagai parameter utama dalam berhutang.

Aspek pertama yang harus anda ketahui adalah limit atau batas cicilan anda, jangan mencicil melebihi 35% total pendapatan bulanan anda. Bahkan saya pribadi biasanya mereduksi tingkat cicilan seseorang menjadi 25% agar orang tersebut bisa merasa nyaman dan tidak terkungkung dalam hutang dan orang tersebut masih memiliki ruang untuk berhutang di saat situasi darurat serta resiko gagal bayar menjadi lebih rendah. Terlalu agresif dalam berhutang dapat mengakibatkan tekanan dan mengurangi tingkat kebahagiaan seseorang, mengganggu keharmonisan keluarga dan sering menjadi sumber konflik dalam rumah tangga.

Total hutang seseorang dapat dikategorikan menjadi 2 jenis hutang, yaitu hutang perumahan dan hutang konsumtif. Untuk hutang konsumtif, sebaiknya jangan berhutang melebihi 3 tahun dan nilai cicilan tidak lebih dari 15% pendapatan. Hal ini karena hutang konsumtif biasanya berbunga tinggi, dan harga barang konsumtif yang dibeli cenderung turun setiap tahunnya karena aus terpakai. Pertimbangkan membeli secara tunai lebih dianjurkan untuk jenis hutang konsumtif.

Sebelum Berhutang

Persiapkan dana darurat dan asuransi yang memadai sebelum berhutang untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau harus membiayai perawatan medis ketika anggota keluarga ada yang sakit bahkan apabila pencari nafkah utama meninggal dunia sehingga kewajiban membayar cicilan hutang tidak terganggu.

Pertimbangan berhutang harus memperhatikan tingkat bunga, jenis bunga (flat atau mengambang) serta apakah hutang yang anda ambil mendukung total rencana keuangan anda ke depan. Dalam keputusan berhutang, pengendalian dan perencanaan adalah kata kuncinya. Hal ini disebabkan karena sesungguhnya berhutang membuat anda memiliki kewajiban membayar bunga, artinya anda membayar lebih dari seharusnya. Maka berpikirlah masak-masak sebelum membuat keputusan berhutang, apalagi jenis hutang yang konsumtif dan hanya akan menggerus kekayaan anda. (ifpcindonesia.com)

Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang