mlm is your life

hpanetwork.id - member of PT Herba Penawar Alwahida Indonesia - lahirkan pengusaha muslim yang tangguh

Monday, May 9, 2011

Tupperware Luncurkan Program Aku Anak Sehat

Usia dini sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit. Biasanya hal tersebut dikarenakan pola hidup tidak sehat dan kurangnya kesadaran akan kesehatan anak. Disamping itu, maraknya jajanan anak yang tidak sehat, jajanan dengan warna yang mencolok dan higienitas yang dipertanyakan, ironisnya jajanan seperti ini yang setiap hari menjadi santapan anak-anak.

Untuk itu guna meningkatkan kesadaran akan kesehatan anak dan menanamkan pola hidup sehat sejak dini, sudah selayaknya menjadi prioritas dan fokus perhatian bagi orang tua dan para pendidik. Hal ini merupakan langkah tepat untuk mengurangi resiko beragam masalah kesehatan anak.

Menurut Marketing Director PT. Tupperware Indonesia Yanty Melianty, perilaku sehat dapat dicontohkan dengan membiasakan budaya mencuci tangan sebelum makan, menggunting kuku seminggu sekali dan pentingnya menjaga kebersihan kamar mandi serta menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya berdasarkan jenis sampah yakni sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya.

"Untuk itu Tupperware Indonesia meluncurkan program Aku Anak Sehat (AAS). Di tahun ke-5 nya ini program AAS - Aku Bersih, Aku Sehat, Aku Hebat merupakan program CSR tahunan yang dikemas secara komprehensif dalam bentuk Seminar untuk guru, kepala sekolah dan komite sekolah serta roadshow dengan mensasar anak SD dikelas 1 hingga 3 yang dimulai sejak 5 Mei 2011 dan akan berakhir di akhir tahun 2011. 

Secara garis besar edukasi AAS di tahun 2011 ini adalah edukasi mengenai pentingnya menerapkan pola hidup sehat yang diklasifikasikan dalam Perilaku Sehat, Pola Makan Sehat dan Penggunaan Wadah yang Sehat," ungkap Yanty di Jakarta, Kamis (5/5).


Momon Sulaeman, Kasie Dikdas Jakarta Selatan, menuturkan kamar mandi merupakan sarana yang sering digunakan oleh warga sekolah. Sudah menjadi keharusan untuk menjaga kebersihan demi kenyamanan dan kesehatan bersama. Tanpa disadari bahwa kamar mandi memiliki peranan dalam penyebaran berbagai macam penyakit dan 65% dari penyakit manusia datang dari toilet/kamar mandi.

Sementara untuk edukasi Pola Makan Sehat dan Penggunaan Wadah Sehat, Endang Kusnadi Kes BPOM, Direktur Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM, menegaskan pada edukasi menjauhkan anak dari kebiasaan jajan sembarangan, karena anak cenderung tertarik dengan beragam jajanan yang berwarna-warni tanpa memperdulikan bahaya yang terdapat dalam jajanan tersebut.

“Jajanan sangat beresiko untuk kesehatan anak, karena didalamnya terkandung beragam zat pewarna ataupun zat pemanis buatan seperti aspartame, siklamat, dan pewarna buatan seperti rhodamin B dan pewarna kuning methanil yang berdampak negatif pada kesehatan seperti resiko kanker,” tuturnya lagi.

Dosen Ahli Pangan dan Wadah IPB, Yadi Haryadi menegaskan para ibu sebaiknya menyiapkan bekal anak ke sekolah, melalui bekal yang sudah disiapkan dengan menggunakan wadah sendiri dari rumah, sehingga dapat menjamin kebersihan dan kesehatan, serta dapat menghindarkan anak dari kebiasaan jajan sembarangan.

Orang tua khususnya, dituntut lebih cermat dalam menyediakan wadah makanan kepada anak. Karena penggunaan wadah makanan yang tidak aman akan memungkinkan terjadinya perpindahan zat-zat kimia yang terkandung dalam plastik kedalam makanan. Hal ini khususnya makanan cair dan semi basah. Perpindahan zat kimia ini disebut dengan migrasi. Zat-zat kimia tersebut juga dapat menjadi racun yang tentu membahayakan kesehatan. Untuk itu perlunya ketelitian dan kecermatan dalam memilih wadah yang aman,” jelasnya.

Ia menambahkan, secara tidak langsung menggunakan wadah yang aman juga akan mengurangi penggunaan jumlah plastik dan styrofoam, yang kemudian akan berdampak positif pada kelangsungan bumi karena mengurangi jumlah sampah berbahaya dan sekaligus merupakan kontribusi yang besar untuk mendukung Green Living.

Sementara itu, Psikolog Anak, Rose Mini, menambahkan bahwa perlunya strategi agar anak dapat menerima penerapan pola hidup sehat tersebut.

“Para pendidik harus menguasai wawasan mengenai pola hidup sehat. Ketika menghimbau anak, sertakan pula alasan yang logis dan konkret sesuai dengan kemampuan anak, sehingga anak dapat mencerna dengan mudah dan akan bertindak sesuai dengan arahan yang dimaksud,” jelasnya. (suarapembaruan.com)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment

  • 3 Waktu Terbaik Minum Kopi - Mengonsumsi kopi di pagi hari banyak dilakukan terlebih sebelum melakukan aktivitas. Tetapi tahukah kamu konsumsi kopi di pagi hari tidak terlalu baik un...

Mengapa Perusahaan MLM Harus Terdaftar di APLI?

APLI adalah singkatan dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, adalah suatu organisasi yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan te...

Find Us on Facebook

Blog Archive

Visitors


pinjaman utang