Bisnis Sehat Kunci Keberhasilan Tupperware

AKTIF menggelar program CSR (Corporate Social Responsibility), Tupperware Indonesia berkontribusi banyak terhadap anak-anak sebagai cikal bakal pemimpin bangsa. Apakah hal itu termasuk strategi menjaring pembeli potensial perusahaan produk perlengkapan rumah tangga dari plastik ini?

"Bagaimana kita mengembangkan ingantible asset, kita punya orang-orang yang hebat dalam manajemen kita. Artinya orang-orang yang punya moral filosofi 3E -Enlighten, Educate, dan Empower- juga sebagai direktur, manager, staf, adalah orang-orang yang punya passion bagaimana mengubah hidup secara positif. Kita juga punya jaringan yang hebat dan orang-orang tidak sekadar jualan. Ini adalah bisnis yang sehat. Jangan lupa, bisnis itu tidak selalu uang, uang hanya hasilnya. Mereka bisa jadi orang yang lebih percaya diri, yang punya banyak teman, dan wawasan," kata Marketing Director Tupperware Indonesia, Yanty Melianty saat berbincang dengan okezone, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Yantu menuturkan, Tupperware tidak hanya melulu bicara bisnis, tapi bagaimana seseorang selalu memberikan nilai positif. Baik sebagai produsen kepada konsumen, atau sebaliknya. Tidak hanya membeli produk, tapi bagaimana menjaga lingkungan.

"Tupperware kan punya garansi seumur hidup, jadi tidak ada satu pun produk Tupperware yang dibuang di tempat sampah, hanya mengotori lingkungan. Karena semua produk yang sudah rusak atau jelek bisa ditukar langsung dengan yang baru, tanpa bon. Kita recycle, tetapi bukan untuk dijadikan produk Tupperware yang baru, tapi dijadikan produk plastik lainnya," paparnya.

Langkah Tupperware memantapkan diri sebagai perusahaan sehat turut didukung dengan aktif menggelar aksi sosial seperti program Tupperware Children's Fund (TCF).

"Ingantible asset sama dengan orang. Merek, produk, kemudian organisasi (jaringan), itu yang kita bangun hingga akhirnya menjadi produk yang bernaung di perusahaan kuat. Kita juga selalu peduli sosial. Jadi ada brand image, dan ada company value. Ini yang kita lakukan dengan CSR. Hasilnya, Tupperware selalu menjadi perusahaan yang berkembang pesat, dengan hasil sangat kuat," jelas wanita ramah ini.

Dengan kondisi itu, Yanty memastikan, Tupperware Indonesia berhasil meraih peringkat 10 besar sebagai negara terkuat dalam hal penjualan dan aktif menggelar aksi sosial.

"Dulu kita bukan apa-apa di Asia Pacific, sekarang jadi yang terkuat. Kita di dunia ada 180 negara, kita menjadi top 10 di dunia, menjadi bangsa yang penting di Tupperware Global. Jadi kita bisa berhasil di bangsa sendiri di bidangnya masing-masing. Memang keadaan ekonomi Indonesia terpuruk, tapi Tupperware bisa tetap tumbuh. Kita double digit di beberapa tahun terakhir," ungkapnya.

Lantas, apa rahasia paling jitu dari keberhasilan bisnis Tupperware?

"Sebenarnya bisnis apapun baik kalau punya produk, merek, dan nilai-nilai yang baik. Jadi sebenarnya bisnis itu sama, mau direct selling, MLM, ritel, intinya sudahkah kita membangun ingantible asset kita untuk membangun fondasi bisnis? Mau bisnis makanan, kosmetik, apapun kalau baik untuk konsumen, lingkungan, akan memberi efek positif," tutup Yanty. (okezone.com)